sarjana.co.idPenjualan Xbox Anjlok Harga Naik jadi sorotan usai Microsoft rilis laporan keuangan Q1 FY2026 (Juli-September 2025), segmen “More Personal Computing” (Windows, Surface, Xbox) capai $13,8 miliar atau Rp 229,4 triliun, tumbuh 4% YoY. Namun, pendapatan gaming Xbox turun 2% dibanding tahun lalu. Artikel ini ulas penyebab, data, dampak, dan prospek, berdasarkan laporan Microsoft, CNBC, dan X.

Laporan Q1 FY2026 Microsoft

Pertama-tama, segmen More Personal Computing naik 4% ke $13,8 miliar. Selain itu, Windows OEM revenue tumbuh 7%. Dengan demikian, Surface turun 5%. Oleh karena itu, gaming jadi sorotan negatif.

Gaming Revenue Turun 2%

Selanjutnya, pendapatan gaming Xbox turun 2% YoY. Selain itu, hardware Xbox turun 29%. Untuk itu, Game Pass naik 61%. Dengan demikian, akibat kenaikan harga.

Penyebab Harga Naik

Lebih lanjut, Microsoft naikkan harga Xbox $499 ke $549. Selain itu, inflasi dan biaya chip. Untuk itu, kompetisi PS5 $499, Switch 2 $400. Dengan demikian, kurangi daya beli.

Dampak Game Pass dan Cloud

Kemudian, Game Pass subscriber 34 juta, revenue cloud gaming naik. Selain itu, Activision Blizzard tambah $1 miliar. Untuk itu, PC game tumbuh. Dengan demikian, software gantikan hardware.

Prospek Xbox 2026

Terakhir, Microsoft targetkan 40 juta subscriber Game Pass. Selain itu, Xbox handheld bocor. Untuk itu, pantau #XboxDecline di X. Dengan demikian, recovery potensial.

Kesimpulan

Penjualan Xbox Anjlok Harga Naik turun 2% Q1 FY2026. Oleh karena itu, Game Pass selamatkan. Dengan demikian, pantau handheld. Investasi bijak!