sarjana.co.id – DPRD Jabar restui anggaran Rp120 miliar untuk Beasiswa Peserta Didik mulai 2026 sebagai transformasi Program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) yang sebelumnya ke sekolah swasta. Sebagai contoh, program ini fokus pemenuhan kebutuhan siswa miskin Desil 1-4, bukan dukungan operasional sekolah. Selain itu, beasiswa tanggung biaya sekolah (iuran bulanan), seragam, buku, dan perlengkapan belajar. Dengan demikian, strategi Pemprov Jabar entaskan kemiskinan melalui pendidikan. Oleh karena itu, artikel ini sajikan detail alokasi, tujuan, dan statement pejabat 2025.
Alokasi & Tujuan Beasiswa
Anggaran Rp120 miliar bagian RKUA-PPAS 2026 total Rp28,4 triliun yang disepakati. Sebagai contoh, perubahan BPMU ke Beasiswa Peserta Didik selaras gagasan Gubernur Dedi Mulyadi agar bantuan dirasakan siswa miskin ekstrem (Desil 1). Selain itu, sekolah swasta tetap untung: Alokasi lebih besar jika terima siswa miskin banyak. Dengan demikian, pastikan siswa miskin tak putus sekolah karena biaya. Oleh karena itu, Yomanius Untung (Ketua Komisi V DPRD Jabar): “Pak Gubernur cita-citanya cover kewajiban anak miskin ekstrem Desil 1”. Akibatnya, hitung ulang alokasi sedang berlangsung.
Dampak Program 2026
Program ini jadi titik balik kemiskinan pendidikan Jabar. Sebagai contoh, fokus siswa Desil 1-4 tingkatkan akses sekolah swasta untuk miskin. Selain itu, Untung: “Berubah judul tapi ujungnya sama, sekolah terima siswa miskin banyak dapat bantuan lebih besar”. Dengan demikian, tak ada siswa miskin putus sekolah. Oleh karena itu, strategi Pemprov Jabar. Akibatnya, pendidikan inklusif naik.
Update Pendidikan Jabar 2025
Anggaran ini bagian APBD 2026 Rp57 triliun. Sebagai contoh, 2025 BPMU Rp80 miliar, 2026 Rp120 miliar naik 50%. Selain itu, integrasi DTKS + KIP untuk targeting tepat. Dengan demikian, Gubernur Dedi Mulyadi target zero dropout miskin. Oleh karena itu, sosialisasi sekolah swasta mulai Desember 2025. Akibatnya, Jabar maju.
DPRD Jabar restui anggaran Rp120 miliar beasiswa 2026: Siswa miskin Desil 1-4. Oleh karena itu, biaya sekolah seragam. Sebagai contoh, transformasi BPMU. Selain itu, Yomanius Untung. Dengan demikian, kemiskinan turun. Akibatnya, pendidikan inklusif 2025!

