sarjana.co.id – Aplikasi Buatan Eks Intel Israel di RI seperti Waze dan Moovit populer, tapi tuduhan pengumpulan data dan adware muncul. Perusahaan ini didirikan alumni Unit 8200 IDF, divisi siber elit Israel. Contohnya, Waze kumpul lokasi untuk iklan. Selain itu, Facetune ambil data wajah. Akibatnya, privasi terancam. Artikel ini rangkum 10 app, sejarah, risiko, dan tips aman, diadaptasi dari CNN Indonesia, per 30 September 2025, 10:25 WIB.
Sejarah Unit 8200 dan Aplikasi Israel
Unit 8200, divisi intelijen siber IDF, latih alumni jadi entrepreneur. Contohnya, Waze (peta navigasi) dan Moovit (transportasi) lahir dari alumni. Selain itu, perusahaan ini akumulasi data pengguna untuk iklan. Akibatnya, tuduhan pelacakan muncul. Dengan pendekatan aktif, pahami asal app untuk lindungi privasi. Unit 8200 mirip NSA AS, tapi fokus startup tech. (~90 kata)
10 Aplikasi Buatan Eks Intel Israel
Berikut 10 app populer dari alumni Unit 8200:
- Waze: Navigasi lalu lintas, 140 juta user global.
- Moovit: Pemetaan transportasi umum.
- ZipoApps: Editor foto dan video.
- Bazaart: Aplikasi desain grafis.
- Lightricks: Editor foto Facetune.
- Supersonic: Game mobile.
- Playtika: Game kasino sosial.
- Crazy Labs: Game casual.
- CallApp: Caller ID dan blocker.
- Gett: Layanan taksi.
Contohnya, Waze bantu navigasi Jakarta. Selain itu, Facetune edit selfie populer di RI. Akibatnya, data user terkumpul untuk analisis. (~120 kata)
Risiko Privasi dari Aplikasi Ini
App ini tuduhan adware dan pelacakan data. Contohnya, Waze kumpul lokasi real-time untuk iklan targeted. Selain itu, Facetune ambil data wajah untuk AI, potensi kebocoran. Akibatnya, privasi terancam, terutama di RI dengan regulasi PDPD. Laporan TechTrends sebut app ini ubah kebijakan privasi pasca-akuisisi. Dengan langkah aktif, periksa izin app untuk lindungi data pribadi. Risiko termasuk spam iklan dan profil behavioral. (~90 kata)
Tips Cegah Risiko Aplikasi Israel
Cegah risiko dengan tips ini:
- Periksa Pengembang: Cek nama developer di Google Play/App Store.
- Baca Kebijakan Privasi: Hindari app minta akses berlebih seperti lokasi konstan.
- Gunakan Open-Source: Pilih alternatif seperti OsmAnd untuk Waze.
- Batasi Izin: Nonaktifkan lokasi atau kamera jika tak perlu.
- Update App: Pastikan versi terbaru untuk patch keamanan.
- Gunakan VPN: Lindungi data saat pakai app pelacak.
Contohnya, ganti Waze dengan Google Maps. Selain itu, gunakan VPN seperti ExpressVPN. Akibatnya, privasi aman. (~100 kata)
Dampak Aplikasi Ini di Indonesia
Aplikasi seperti Waze dan Moovit bantu mobilitas di RI, tapi tuduhan pelacakan data khawatirkan. Contohnya, Waze populer di Jakarta untuk hindari macet. Selain itu, Moovit bantu navigasi MRT. Akibatnya, 50 juta download di RI. Dengan pendekatan aktif, regulasi Kominfo pantau app asing. Dampak positif: Kemudahan transportasi. (~80 kata)
Kesimpulan
Aplikasi Buatan Eks Intel Israel di RI seperti Waze dan Moovit populer tapi tuduhan pelacakan data. Periksa pengembang dan batasi izin untuk aman. Dengan pendekatan aktif, lindungi privasi di 2025!