sarjana.co.id – Korea Selatan menarik banyak pelajar internasional, termasuk dari Indonesia, melalui program Beasiswa Korea Indonesia. Dengan demikian, negara ini menjadi tujuan studi unggulan berkat universitas ternama dan lingkungan akademik yang dinamis. Berdasarkan QS University Ranking 2025, Seoul meraih skor sempurna 100 sebagai kota terbaik untuk pelajar. Selain itu, pada 2024, sekitar 200 ribu mahasiswa asing belajar di Korea Selatan. Untuk itu, dua beasiswa utama, Global Korean Scholarship (GKS) dan GIST Scholarship, membuka peluang kuliah S1 dan S2 gratis dengan tunjangan besar. Oleh karena itu, pelajar Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih pendidikan berkualitas.

Global Korean Scholarship: Beasiswa Korea Indonesia

Program Beasiswa Korea Indonesia melalui Global Korean Scholarship (GKS) menawarkan kuliah S1 hingga 31 Oktober 2025. Pelamar dapat mendaftar melalui jalur kedutaan (ditutup 30 September) atau universitas (ditutup 31 Oktober). Jalur kedutaan memiliki kuota per negara, sedangkan jalur universitas berdasarkan kuota kampus. Namun, manfaatnya sama, yaitu:

  • Pembebasan biaya kuliah penuh.
  • Tunjangan pelatihan bahasa Korea ₩5,2 juta (sekitar Rp 61 juta).
  • Tunjangan bulanan ₩13,68 juta per tahun (sekitar Rp 160,6 juta), mencakup akomodasi, asuransi kesehatan, dan uang saku.
  • Tiket pesawat pulang-pergi.

Pilihan universitas meliputi Seoul National University, Yonsei University, Korea University, hingga Andong National University dan Hanyang University. Untuk itu, pelamar harus memenuhi syarat berikut:

  • Lulus SMA dan berusia di bawah 25 tahun.
  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Menyiapkan dokumen seperti rencana studi, pernyataan pribadi, surat rekomendasi, transkrip akademik, dan bukti kewarganegaraan.
  • Sertifikat TOPIK atau TOEFL/IELTS bersifat opsional, tetapi meningkatkan peluang.

Informasi lengkap tersedia di situs resmi GKS.

GIST Scholarship: Kuliah S1 dan S2 di Korea

Gwangju Institute of Science and Technology (GIST) menawarkan Beasiswa Korea Indonesia untuk studi S1 dan S2. Pendaftaran berlangsung dari 24 November 2025 hingga 23 Januari 2026. Dengan demikian, beasiswa ini memberikan manfaat berikut untuk S1:

  • Pembebasan biaya kuliah penuh.
  • Uang saku ₩130.000 (Rp 1,5 juta) per bulan.
  • Tunjangan makan ₩270.000 (Rp 3,2 juta) per bulan.
  • Tunjangan internasional ₩130.000 (Rp 1,5 juta) per bulan.
  • Biaya pindahan ₩200.000 (Rp 2,3 juta).
  • Tiket pesawat sekali jalan.

Untuk S2, manfaat serupa tersedia dengan penyesuaian tunjangan. Selain itu, pelamar harus menyiapkan surat rekomendasi, transkrip akademik, sertifikat bahasa Inggris, dan paspor. Sertifikat tambahan bersifat opsional, tetapi membantu seleksi. Untuk itu, GIST menjadi pilihan ideal bagi pelajar yang ingin fokus pada sains dan teknologi. Informasi lebih lanjut ada di situs resmi GIST.

Persyaratan dan Cara Daftar Beasiswa Korea

Untuk mengikuti Beasiswa Korea Indonesia, pelamar harus memenuhi syarat ketat. Pertama, pelamar S1 harus lulus SMA dan berusia di bawah 25 tahun, sedangkan pelamar S2 harus memiliki gelar S1. Kedua, pelamar harus sehat secara fisik dan mental. Ketiga, dokumen seperti rencana studi, surat rekomendasi, transkrip, dan paspor wajib disiapkan. Oleh karena itu, pelamar harus mengikuti tenggat waktu: 30 September untuk GKS jalur kedutaan, 31 Oktober untuk jalur universitas, dan 23 Januari 2026 untuk GIST. Selain itu, sertifikat bahasa seperti TOPIK atau TOEFL meningkatkan peluang diterima.

Wujudkan Mimpi Studi di Korea Selatan

Program Beasiswa Korea Indonesia membuka jalan untuk belajar di universitas ternama seperti Seoul National University atau GIST. Dengan demikian, pelajar dapat mengakses pendidikan berkualitas, fasilitas modern, dan lingkungan budaya yang kaya, seperti mengunjungi Changdeokgung Palace di Seoul. Selain itu, beasiswa ini memberikan tunjangan besar untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Untuk itu, pelamar harus menyiapkan dokumen dengan teliti dan memenuhi semua syarat. Dengan persiapan matang, beasiswa ini menjadi langkah besar menuju karir akademik dan profesional global.