sarjana.co.id9 jurusan S2 paling diburu hingga 2030 fokus teknologi dan kesehatan, menurut US Bureau of Labor Statistics, World Economic Forum, dan Research.com 2025. Sebagai contoh, AI dan Data Science tumbuh 35-52%, Kesehatan Masyarakat naik karena pandemi dan aging population. Selain itu, proyeksi Indonesia: Digitalisasi dan kesehatan prioritas Prabowo. Dengan demikian, jurusan ini beri gaji tinggi Rp 20-100 juta/bulan. Oleh karena itu, artikel ini sajikan daftar, prospek, universitas top, dan tips pilih 2025.

1. Artificial Intelligence (AI) & Machine Learning

AI/ML paling diburu, tumbuh 52% hingga 2030 (WEF). Sebagai contoh, lulusan kerja di Google, Apple, Tesla. Selain itu, gaji global US$150.000/tahun. Dengan demikian, Indonesia butuh 9 juta talenta digital 2030. Oleh karena itu, universitas: Tsinghua (China), Stanford (AS). Akibatnya, karir data scientist, AI engineer.

2. Data Science & Big Data Analytics

Data Science tumbuh 36% (BLS), analisis data besar. Sebagai contoh, perusahaan e-commerce, finance butuh prediksi tren. Selain itu, gaji Indonesia Rp 30-80 juta/bulan. Dengan demikian, universitas: MIT (AS), UI (Indonesia). Oleh karena itu, skill Python, SQL. Akibatnya, posisi data analyst, business intelligence.

3. Cybersecurity

Cybersecurity naik 71% permintaan (WEF Indonesia). Sebagai contoh, serangan siber naik 50% 2025. Selain itu, gaji Rp 25-60 juta/bulan. Dengan demikian, universitas: Carnegie Mellon (AS), Binus (Indonesia). Oleh karena itu, sertifikasi CISSP. Akibatnya, ethical hacker, security analyst.

4. Kesehatan Masyarakat (Public Health)

Kesehatan Masyarakat stabil, tumbuh 28% pasca-pandemi. Sebagai contoh, epidemiologi, kebijakan kesehatan. Selain itu, WHO prediksi kekurangan 10 juta tenaga kesehatan 2030. Dengan demikian, universitas: Harvard (AS), UGM (Indonesia). Oleh karena itu, fokus QHSE industri. Akibatnya, konsultan kesehatan, policy maker.

5. Teknik Biomedik (Biomedical Engineering)

Biomedik gabung teknik-kedokteran, tumbuh 10% (BLS). Sebagai contoh, alat medis, prostetik, genetika. Selain itu, gaji Rp 40-100 juta/bulan. Dengan demikian, universitas: Johns Hopkins (AS), ITB (Indonesia). Oleh karena itu, inovasi robotik medis. Akibatnya, riset farmasi, biotech.

6. Master of Business Administration (MBA)

MBA tetap laris, tumbuh 15% manajerial. Sebagai contoh, strategi bisnis digital. Selain itu, gaji naik 50% pasca-MBA. Dengan demikian, universitas: Harvard (AS), SBM ITB (Indonesia). Oleh karena itu, fokus digital marketing. Akibatnya, CEO, consultant.

7. Software Engineering

Software Engineering tumbuh 25%, pengembang perangkat lunak. Sebagai contoh, startup butuh coder. Selain itu, gaji Rp 25-70 juta/bulan. Dengan demikian, universitas: Stanford (AS), Telkom University (Indonesia). Oleh karena itu, skill cloud computing. Akibatnya, IT manager, developer.

8. Keperawatan Lanjutan (MSN)

Keperawatan tumbuh 45%, kekurangan global 10 juta (WHO). Sebagai contoh, nurse practitioner. Selain itu, gaji Rp 20-50 juta/bulan. Dengan demikian, universitas: Johns Hopkins (AS), UI (Indonesia). Oleh karena itu, spesialisasi geriatri. Akibatnya, karir rumah sakit internasional.

9. Teknik Lingkungan & Sustainability

Teknik Lingkungan tumbuh 8%, fokus energi terbarukan. Sebagai contoh, carbon neutral 2050. Selain itu, gaji Rp 30-80 juta/bulan. Dengan demikian, universitas: ETH Zurich (Swiss), ITB (Indonesia). Oleh karena itu, green technology. Akibatnya, konsultan ESG.

9 jurusan S2 paling diburu hingga 2030: AI, Data Science, Cybersecurity, Kesehatan Masyarakat, Biomedik, MBA, Software Engineering, Keperawatan, Teknik Lingkungan. Oleh karena itu, pilih sesuai minat. Sebagai contoh, AI tumbuh 52%. Selain itu, beasiswa CSC China. Dengan demikian, karir global. Akibatnya, sukses 2030!